Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) bekerja sama dengan Tim Asta Bakti Mulia (ABM) menggelar pendampingan khusus penyusunan borang akreditasi pada . Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin-Selasa, 7-8 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan intensif dalam penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED)
Dalam waktu dekat, lima program studi FTIK akan menjalani proses re-akreditasi, termasuk Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Ketua Program Studi PGMI, Dr. Muhammad Guntur, M.Pd., dan Sekretaris Program Studi PGMI, Nurul Aswar, S.Pd., M.Pd., hadir sebagai peserta dalam pendampingan ini bersama perwakilan dari empat program studi lainnya di FTIK yang juga akan menghadapi re-akreditasi.
Pendampingan ini menghadirkan dua narasumber dari ABM yang juga asesor LAMDIK, yakni Dr. St. Syamsudduha dan Prof. Dr. Nurdin Noni. Mereka memberikan materi mendalam terkait penyusunan dokumen Laporan Evaluasi Diri (LED), kisi-kisi instrumen akreditasi, serta simulasi pengisian dokumen.
Dalam sambutannya, Ketua Umum LAMDIK, Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd., memperkenalkan ABM sebagai lembaga yang ditunjuk resmi oleh LAMDIK untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui pendampingan akreditasi.
Dr. Munir Yusuf, M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, turut memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasi terhadap peran ABM dalam membantu program studi meningkatkan kualitas akademik. Beliau juga memperkenalkan profil FTIK yang saat ini memiliki delapan program studi, termasuk Program Profesi Guru yang baru dibuka.
Hadir pula dalam kegiatan ini Dekan FTIK IAIN Palopo, Prof. Dr. H. Sukirman, S.S., M.Pd., serta Hj. Nursaeni, S.Ag., M.Pd. (Wakil Dekan Bidang Akademik FTIK), Dr. Nurdin K., M.Pd. (Ketua LPM IAIN Palopo), dan perwakilan dari tiap program studi.
Dalam sesi materi, Dr. St. Syamsudduha memberikan tips praktis penyusunan dokumen akreditasi dengan menerapkan konsep UANG (Undangan, Absensi, Notulen, dan Gambar), yang dianggap sebagai bukti kuat dalam pelaporan kegiatan. Beliau juga menekankan pentingnya penyusunan dokumen LED yang berkualitas dan tidak sekadar dibuat seadanya.
“Jangan berspekulasi dengan menyatakan buat saja LED apa adanya dulu, nanti diperbaiki saat Asesmen Lapangan,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Nurdin Noni menjelaskan secara rinci tentang kisi-kisi instrumen akreditasi serta butir-butir yang harus dipenuhi oleh program studi. Ia menekankan bahwa pemahaman yang komprehensif terhadap setiap instrumen sangat diperlukan agar proses akreditasi berjalan lancar dan menghasilkan penilaian maksimal.
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan program studi yang akan menjalani re-akreditasi, termasuk PGMI, dapat lebih siap dalam menghadapi proses penilaian oleh LAMDIK dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan di FTIK IAIN Palopo.
